Minggu, 04 Februari 2018

Berlibur Dengan Menikmati Keindahan Beribadah di Masjid Al Akbar Surabaya


 





Masjid Al-Akbar


Masjid Al Akbar Surabaya
Informasi Umum
Letak
Situs Web
Deskripsi Arsitektur
Jenis Arsitektur
Masjid
Tahun Selesai
2000
Spesifikasi
Kapasitas
59.000 Jamaah
4
Tinggi Kubah (Luar)
27 Meter
1
Tinggi Menara
99 Meter

Ide Pendirian

Pengertian Mendasar Tentang Masjid Menurut Ajaran Islam Adalah “Tempat Sujud Umat Yang Tidak Terikat Dengan Waktu Dan Ruang”. Maka Aspek Fungsional Lebih Menonjol Ketimbang Sosok Bangunannya. Sabda Rasulullah Saw (Ketika Ditanya Tentang Masjid Mana Yang Pertama Di Dunia Ini) : “Dimanapun Engkau Mendapatkan Waktu Sholat, Tunaikanlah Sholatmu Sebab Disitu Juga Masjid.”
Sejak Zaman Rasulullah Masjid Bukan Hanya Tempat Ibadah Tapi Juga Merupakan Pusat Kegiatan Berdimensi Luas. Masjid Adalah Tempat Untuk Memakmurkan Umat Dalam Arti Menigkatkan Kualitas Umat Serta Kesejahteraan Umat Lahir Dan Batin. Di Masjid Orang Bermusyawarah, Mengurus Jenazah, Melaksanakan Manasik Haji, Menyelenggarakan Wisata Religi Dan Bahkan Mengatur Strategi Perang. Maka Tidak Mengherankan Bahwa Di Zaman Modern Ini Banyak Masjid Dilengkapi Dengan Perpustakaan, Sarana Olah Raga, Fasilitas Penyelenggaraan Akad Nikah Dan Sebagainya.
Propinsi Jawa Timur Yang Berpenduduk Sekitar 35 Juta Jiwa Dan 90% Diantaranya Beragama Islam, Memiliki Sekitar Kurang Lebih 6.000 Masjid Terdiri Dari Masjid Jami’, Masjid Sekolah, Masjid Warga, Masjid Pesantren Dan Masjid Instansi Pemerintah Dan Swasta. Angka Ini Belum Termasuk Sejumlah Musholla Dan Langgar Yang Tersebar Di Seluruh Kotamadya Dan Kabupaten.
Walau Telah Memiliki Cukup Banyak Masjid, Keinginan Masyarakat Surabaya Untuk Memiliki Masjid Berkala Nasiona Baik Dalam Konsep Arsitektur, Skala Fisik Maupun Fungsi Ibadahnya, Telah Terpendam Cukup Lama Sebelum Beranjak Ke Permukaan Untuk Diwujudkan Menjadi Kenyataan.
Surabaya Ibukota Jawa Timur Dan Kota Terbesar Nomor Dua Di Indonesia, Dengan Jumlah Penduduk Lebih Dari 4 Juta Jiwa Memiliki Populasi Muslim Sekitar 90%. Tidaklah Berlebihan Jika Dikatakan Disini Bahwa Perjuangan Rakyat Surabaya Di Tahun 1945 Adalah Perjuangan Umat Islam, Sebagai Tercermin Dalam Takbir “Allahu Akbar” Yang Dipekikkan Para Pejuang Kemerdekaan Waktu Itu.
Tak Kalah Dinamisnya, Perjuangan Rakyat Surabaya Untuk Menegakkan Syi’ar Islam Dan Mendirikan Masjid, Terbukti Dengan Hadirnya 2000-An Masjid Yang Tersebar Di Seluruh Pelosok Kota. Sejalan Dengan Perkembangan Agama Islam Di Surabaya, Tuntutan Umat Akan Sarana Ibadah Pun Menigkat, Yang Bermuara Pada Munculnya Gagasan-Gagasan Untuk Mendirikan Masjid Yang Lebih Besar Dalam Skala, Dimensi Dan Kualitas.
Masjid Al-Akbar Surabaya Adalah Wujud Sebuah Impian Yang Telah Lama Terpendam. Impian Umat Islam Di Kota Ini Yang Jumlahnya Mendekati 5 Juta Jiwa, Sekaligus Menampung Aspirasi 35 Juta Warga Jawa Timur Pada Umumnya. Didirikan Di Atas Tanah Seluas 11,2 Hektar. Masjid Al-Akbar Memiliki Luas Bangunan 28.509 M2 Dengan Kapasitas 36.000 Jamaah, Berlokasi Di Kawasan Pagesangan Surabaya Selatan, Tepatnya Di Tepi Jalan Tol Surabaya-Malang.
Masjid Al-Akbar Surabaya Diproyeksikan Untuk Mewujudkan Konsep Masjid Dalam Arti Luas, Sebagai Islamic Center Dengan Peran Multidimensi Dengan Misi Religius, Kutural Dan Edukatif Termasuk Wisata Religi, Membangun Dunia Islam Yang Rahmatan Al Amien. Secara Lahiriahnya Masjid Al-Akbar Akan Menjadi Landmark Kota Surabaya, Dan Secara Simbolik Memperkaya Peta Dunia Islam, Yang Tentunya Mengangkat Citra Kota Ini Di Mancanegara.
Masjid Al Akbar Dibangun Pada Tanggal 4 Agustus 1995 Atas Gagasan Mantan Walikota Surabaya Soenarto Soemoprawiro. Sedang Peletakan Batu Pertama Oleh Wapres Try Sutrisno Dan Diresmikan Presiden Kh Abdurrahman Wahid, 10 November 2000.
Sejak Peletakan Batu Pertama, Proses Kehadiran Masjid Ini Mengalami Proses Pergulatan Panjang Untuk Bisa Hadir Ditengah Masyarakat Metro Bernuansa Jawa Ini. Padahal, Dalam Konsep Pembangunan Awalnya, Masjid Ini Ingin Dihadirkan Dalam Tempo Sesingkat Mungkin. Bahkan, Untuk Menjawab Keinginan Percepatan Itu, Pelaksana Proyek Berani Melakukan Pembangunan Dengan Sistem Fast Track. Yaitu Sebuah Sistem Dimana Perencana Diselesaikan Bersamaan Dengan Pelaksanaan Di Lapangan.
Tapi, Sekali Lagi, Itulah Kemampuan Kita Sebagai Manusia. Keinginan Seperti Apapun, Kalau Memang Harus Melalui Proses Panjang, Maka Proses Itu Tak Bisa Dihilangkan. Pun Demikian Nampaknya Dengan Proses Kehadiran Masjid Al-Akbar Surabaya. Perencanaan Itu, Percepatan Itu, Strategi Itu, Keinginan Itu, Semua Harus Tunduk Pada Perjalanan Yang Telah Ditentukan.

Kubah

Salah Satu Daya Tarik Masjid Al-Akbar Surabaya, Adalah Keberadaan Kubah Masjid Yang Nampak Berbeda Dari Bentuk Dan Warna Kubah Masjid Umum Yang Ada Di Indonesia. Perbedaan Warna Dan Sistem Rancangan Kubah Itu Dikarenakan Memang Dalam Proses Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya Dipergunakan Sebuah Teknologi Baru Yang Jarang Dipergunakan Dalam Proses Pembangunan Masjid Di Indonesia.
Sebagai Langkah Awal Pembangunan Kubah, Panitia Pelaksana Pembangunan Menjalin Kerjasama Dengan Pt. Binatama Akrindo Yang Memiliki Spesialisasi Produk Tridome Space Structure Sebagai Suatu Struktur Atap Untuk Kubah Utama, Dengan Bentuk Yang Sangat Unik.
Keunikan Bentuk Kubah Ini Ditunjang Dengan Bentuk Kubah Yang Hampir Menyerupai Setengah Telur Dengan 1,5 Layer Memiliki Tinggi Sekitar 27 Meter. Bentuk Ini Menumpu Pada Bentuk Piramida Terpancung Dalam 2 Layer Setinggi Kurang Lebih 11 Meter Dengan Bentang Tumpuan Atau Diameter 54 M X 54 M.
Pertemuan Antara Bentuk Lengkung Dan Bidang Datar Ini Menyebabkan Tingkat Kesulitan Yang Lebih Rumit Antara Lain Karena Kemungkinan Penutunan Struktur Yang Lebih Besar. Walaupun Demikian, Persoalan Itu Bisa Diatasi Karena Ditanganni Oleh Tim Profesional Yang Disertai Dengan Program-Program Cad/Cae/Cam Dan Fabric Yang Menghasilkan Analisa Struktur Dan Hasil Produksi Dengan Ketelitian Dan Ketepatan Yang Dapat Dipertanggungjawabkan.
Ketepatan Perhitungan Dimensi-Dimensi Simpul Dari Bola Baja Padat Dalam Penyebaran Gaya-Gaya Batangnya Menunjang Penampilan Yang Khas Dan Memberikan Hasil Yang Sangat Indah.
Ketepatan Waktu Untuk Merangkai Dan Memasang Komponen-Komponen Struktur Di Lapangan Dimungkinkan Oleh Adanya Disiplin Kerja Dan Pengalaman Dari Tim Pelaksana Di Lapangan. Pelaksanaan Ini Ditunjang Oleh Peralatan-Peralatan Canggih, Menara-Menara Bantu Khusus Dan Dengan Bantuan Mesin-Mesin Khusus Serta Tower Crane.
Dari Keseluruhan Sistem Kerja Itu, Akhirnya Didapat Sebuah Hasil Kerja Yang Sangat Kokoh, Unik Dan Indah. Sebuah Space Frame Yang Anggun, Yang Bisa Membuat Bangunan Masjid Al-Akbar Surabaya Nampak Teduh, Luas Dan Nyaman. Sebuah Teknologi Yang Menjawab Keinginan Banyak Kalangan, Agar Masjid Bisa Tampil Utuh, Tidak Terlalu Diganggu Tiang-Tiang Yang Seringkali Merusak Pemandangan.
Setelah Persoalan Penyangga Bangunan Kubah Telah Terjawab, Muncul Kemudian Sebuah Pertanyaan Tentang Teknologi Apa Yang Akan Dipergunakan Sebagai Penutup Bangunan Kubah Yang Besar Dan Agung.
Dari Berbagai Diskusi Dan Pencarian Literatur, Ditemukanlah Sebuah Produk Yang Sempat Dipergunakan Oleh Beberapa Masjid Raya Seperti Masjid Raya Selangor Di Syah Alam. Secara Spesifik, Produk Yang Dipergunakan Itu Ialah Berupa Suatu Sistem Penutup Atap Yang Terdiri Dari Dua Lapisan Penutup Atap. Yang Pertama Adalah Suaru Atap Kedap Air (Aka) Dalam Bentuk Segmen-Segmen Yang Menumpu Pada Konstruksi Space Frame Yang Ada Dibawahnya. Sedangkan Lapisan Kedua Adalah Berupa Panel Dari Bahan Baja Yang Bersifat Sangat Kuat Dan Tahan Lama Yang Disebut Dengan Enamel Steel Panel (Esp).
Setelah Kebutuhan Penutup Kubah Terjawab, Maka Sebagai Produk Yang Tergolong Baru Dilakukanlah Kemudian Suatu Proses Desain Dan Perencanaan Yang Matang, Pra Produksi, Produksi Secara Utuh Serta Penentuan Metode Pemasangan Yang Tepat. Semua Itu Harus Terencana Secara Baik Sejak Awal Hingga Akhir. Pekerjaan Lain Yang Dibutuhkan Untuk Melengkapi Pekerjaan Kubah Ini Ialah Dengan Memasang Plafon Dibawah Struktur Baja Space Frame Untuk Menambah Kualitas Peredaman Suara Serta Memberi Nilai Tambah Pada Segi Estetis Atau Keindahan.
Untuk Proses Pengerjaan Penutup Kubah Ini, Panitia Pelaksana Mempercayakan Pengerjaaannya Kepada Pt. Tridome Indonesia Engineering, Yang Bekerja Sama Dengan Pt. Sangasri Candraditya Sebagai Pemasuk Enamel Steel Panel (Esp). Sedangkan Bahan-Bahan Yang Lain Seperti Profil Baja, Plat Tekuk, Bahan-Bahan Chemical Seperti Resin, Gel-Coat, Polyuretahane, Mat, Woven Roofing, Epoxy, Dan Pigmen Warna, Yang Kebanyakan Merupakan Bahan-Bahan Import Diperoleh Dari Berbagai Pemasok Wilayah Lokal Serta Pabrikan Langsung.

Ukiran Dan Kaligrafi

Salah Satu Keunggulan Corak Masjid Al-Akbar Surabaya, Yang Hampir Memiliki Kesamaan Dengan Corak Masjid Lain Di Indonesia, Ialah Menonjolnya Corak Ukiran Dan Kaligrafi Yang Menghiasi Berbagai Elemen Di Masjid Al-Akbar Surabaya. Hanya Saja, Mungkin Yang Agak Berbeda Adalah Dari Segi Jumlah. Karena Memang Dalam Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, Banyak Sekali Dimunculkan Ornamen Ukir Dan Kaligrafi Sebagai Pelengkap Struktur Utama Masjid.
Secara Umum, Kondisi Ini Hampir Sama Dengan Bentuk Ornamen Interior Masjid Jaman Dahulu. Dimana Bentuk Ukiran Dan Kaligrafi Banyak Sekali Menjadi Penghias Masjid-Masjid Besar Di Tanah Air. Beberapa Bagian Yang Umumnya Dihiasi Dengan Ukiran Dan Kaligrafi Adalah Pintu, Hiasan Dinding Di Atas Yang Sering Di Ukir Dengan Kaligrafi, Podium, Dan Beberapa Elemen Yang Sering Kali Menghiasi Masjid-Masjid Tempo Dulu.
Di Masjid Al-Akbar Surabaya Sendiri, Ada Beragam Bentuk Ukiran Dan Kaligrafi Yang Dengan Mudah Bisa Disaksikan. Begitu Hendak Memasuki Masjid Saja, Pengunjung Telah Disambut Oleh 45 Pintu Ukir Dari Kayu Jati. Di Serambi Ada Pula Bedug Besar Yang Memiliko Ciri Khas Karena Diukir Khusus. Begitu Pula Dengan Kentongan Yang Juga Diletakkan Di Serambi Depan Masjid.
Begitu Memasuki Masjid, Pengunjung Akan Disuguhi Oleh Ornamen Ukir Dan Kaligrafi Yang Sangat Dominan Menguasai Dinding-Dinding Masjid. Di Mihrab, Di Relung Imam, Dan Di Dinding-Dinding Utama, Di Tempat-Tempat Rak Al-Qur’an Yang Tersebar Di Seluruh Penjuru Masjid, Ukiran-Ukiran Bernuansa Khas Indonesia Menghiasi Dengan Cantik Dan Anggun. Pun Di Ornamen Atas Yang Penuh Dengan Kaligrafi Al-Qur’an Sepanjang 180 Meter Dengan Lebar 1 Meter. Semua Elemen Ukir Dan Kaligrafi Itu Menambah Keagungan Dan Keteduhan Masjid Al-Akbar Surabaya.

Listrik Dan Elemen Arsitektur

Keindahan Masjid, Adalah Salah Satu Sentuhan Yang Menjadi Perhatian Penting Dalam Proses Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya. Karena Itu, Pemilihan Produk Pendukung Masjid Menjadi Perhatian Yang Tak Kalah Penting Dibanding Dengan Proses Pengadaan Atau Pembangunan Dalam Bidang Yang Lain. Dukungan Keindahan Dalam Hal Penerangan Masjid Al-Akbar Surabaya, Dipenuhi Panitia Pembangunan Masjid Bekerjasama Dengan Pt. Philips Ralin Electronics. Perusahaan Ini, Dengan Membawa Bendera Besar Philips Menata Seluruh Kebutuhan Penerangan, Dari Kebutuhan Penerangan Dalam Gedung, Halaman, Taman, Hingga Lampu Yang Menerangi Kubah Dan Menara.
Karena Kelengkapan Dan Kemutakhiran Teknologi Yang Dipergunakan Dalam Hal Penerangan Itulah, Maka Sebenarnya Yang Menjadi Salah Satu Titik Keindahan Masjid Al-Akbar Surabaya, Adalah Ketika Malam Hari Jika Seluruh Tata Lampu Yang Dimiliki Dinyalakan Secara Menyeluruh. Hal Ini Karena Penerangan Masjid Al-Akbar Surabaya, Secara Teknis Memang Telah Ditata Untuk Bisa Menjadi Pemandangan Yang Indah Dan Menyejukkan Ketika Malam Hari.
Elemen Penunjang Keindahan Yang Lain, Adalah Adanya Berbagai Elemen Interior Seperti Hiasan Kaca Patri, Yang Telah Lama Tidak Dipergunakan Oleh Masyarakat Secara Umum. Padahal, Kaca Ukir Seni Ini Menjadi Suatu Kekuatan Dan Keindahan Tersendiri Di Bidang Eksterior Dan Interior.
Hiasan Kaca Patri Yang Dipergunakan Untuk Elemen Penunjang Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, Dibuat Dengan Sistem Triple Glazed Unit. Yaitu Pelapisan Panel Kaca Patri Atau Panel Bevel Dengan Kaca Tempered Dengan Menggunakan Bahan Dan Mesin-Mesin Buatan Amerika. Triple Glazed Unit Ini Selain Bermanfaat Menghemat Energi, Juga Sangat Baik Untuk Keperluan Peredam Suara Bising.
Pada Jaman Dahulu, Dalam Pembangunan Masjid-Masjid Kuno, Hiasan Sejenis Ini Memang Telah Dipergunakan. Hanya Saja, Mungkin Dari Segi Teknologi Dan Kualitas Jauh Dibawah Dari Kualitas Produk Saat Ini. Hanya Saja, Dari Segi Corak, Motif Dan Keindahan, Kadang Memiliki Kekuatan Yang Sama. Bahkan Bisa Jadi, Kualitas Produk Jaman Dahulu Lebih Bagus Dari Produk Jaman Sekarang.

Pewarnaan

Untuk Mengakhiri Proses Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, Kontraktor Bersama Panitia Menghadirkan Sentuhan Terakhir Dengan Melakukan Pengecatan Dan Finishing Bekerjasama Dengan Pt. Suryadhipa Chemicont.
Dalam Menjalankan Proses Finishing Ini, Dipergunakan Sentuhan Warna Elegan Yang Bisa Memberikan Aroma Kesejukan Bagi Masjid Al-Akbar Surabaya. Semua Titik Diberi Warna Yang Serasi, Dengan Dominasi Warna Cerah. Hasilnya, Dari Segala Sudut, Masjid Al-Akbar Surabaya Nampak Anggun, Tenang Dan Nyaman. Sebuah Kondisi Yang Dibutuhkan Untuk Menemukan Titik Konsentrasi Ketika Menghadap Ke Illahi Robbi.
Warna-Warna Cerah Yang Anggun Ini, Secara Umum Sama Dengan Kondisi Pewarnaan Pada Masjid-Masjid Jaman Dahulu. Kalu Toh Ada Perbedaan, Mungkin Hanya Sekedar Pada Tataran Selera Dan Kemajuan Teknologi.
Tapi Yang Jelas, Walaupun Perbedaan Yang Ada Hanya Beberapa, Namun Dengan Sentuhan Teknologi Mutakhir Dan Dengan Penggarapan Finishing Yang Sempurnanya, Masjid Al-Akbar Surabaya Nampak Lebih Agung, Tenang Dan Membuat Orang Betah Untuk Tinggal Berlama-Lama Menjalankan Aktifitas Perjalanan Rohani Didalamnya.

Lantai

Lantai Sebagai Salah Media Yang Berhubungan Langsung Dengan Jamaah Yang Sholat Di Masjid Al-Akbar Surabaya, Perlu Dikondisikan Untuk Bisa Memiliki Kualitas Yang Bagus Dan Bisa Bertahan Lama. Karena Itu, Pemilihan Bahan Untuk Lantai, Baik Dari Segi Warna, Kualitas Dan Harga, Perlu Dilakukan Dengan Cermat Dan Matang.
Dan Karenanya, Mungkin Tidak Banyak Oerang Yang Mengira, Bahwa Untuk Memenuhi Pengadaan Lantai Masjid Al-Akbar Surabaya, Panitia Pembangunan Proyek Masjid Harus Mendatangakan Langsung Marmer Dengan Kualitas Pilihan Dari Perbukitan Di Propinsi Lampung.
Memang Ada Beberapa Alasan Mengapa Dipilih Marmer Yang Berasal Dari Lampung, Yang Notabene Lokasi Pengambilannya Lebih Jauh Dan Mungkin Membutuhkan Biaya Tranportasi Yang Lebih Mahal. Dan Menentukan Itu, Panitia Pembangunan Menyempatkan Diri Meninjau Langsung Ke Pusat Penggalian Dan Pengolahan Marmer Di Lampung Sana. Dari Serangkaian Kajian Yang Dalam, Akhirnya Tim Pembangunan Memutuskan Menggunakan Marmer Lampung Karena Ternyata Kualitas Lebih Bagus Dan Harga Sangat Murah. Kalau Di Total, Seluruh Pengeluaran Yang Dibutuhkan Untuk Mendatangkan Marmer Lampung Tersebut Jauh Lebih Rendah Dibanding Dengan Jika Kita Mengambil Produk Lokal Yang Memiliki Kualitas Setara.
Selain Faktor Harga Dan Kualitas, Sentuhan Pemilihan Warna Marmer Juga Menjadi Salah Satu Landasan Mengapa Memilih Marmer Lampung. Marmer Dari Perbukitan Lampung Memiliki Jumlah Yang Relatih Banyak Untuk Bisa Memenuhi Selera Warna Sesuai Kebutuhan Untuk Membangun Masjid Al-Akbar Surabaya. Karena Itu, Dengan Memilih Marmer Yang Memiliki Lokasi Asal Dari Pertambangan Di Lampung, Maka Panitia Pembangungan Bisa Leluasa Menentukan Titik-Titik Warna Sesuai Dengan Kebutuhan. Dan Keinginan Untuk Bisa Menghadirkan Warna-Warna Yang Sejuk, Damai, Tenang Dan Nyaman Di Masjid Al-Akbar Surabaya Bisa Dengan Mudah Direalisasikan.




Masjid Al-Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar (atau biasa disebut Masjid Agung Surabaya) ialah masjid terbesar kedua di Indonesia yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Posisi masjid ini berada di samping Jalan Tol Surabaya-Porong. Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Serta memiliki satu menara yang tingginya 99 meter.
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro. Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.
Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi, dengan rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara. Keunikan bentuk kubah MAS ini terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk menutup kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia). Ciri lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.

Arsitektur


Ruang utama Masjid Al-Akbar yang luas dengan atap tanpa penopang pilar sama sekali

Mihrab Masjid Al-Akbar Surabaya

Konstruksi

Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama konsultan ahli yang telah berpengalaman membangun masjid-masjid besar di Indonesia. Mengingat posisi lahan yang labil dengan tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system pondasi dalam atau pakubumi. Tidak kurang dari 2000 tiang pancang bagi pondasi masjid ini.
Lantai dirancang dengan ketinggian 3 meter dari permukaan jalan sekitar lokasi. Namun dalam pelaksanaan selanjutnya mengalami perubahan, ruang urugan dijadikan basement, lantai di atas basement (lantai 1) disangga dengan tiang-tiang (sistem flooting floor). Pengerjaan lantai dibuat dengan sistem pengecoran ditempat dan beton precast, terdiri dari plat lantai empat persegi panjang berukuran 3 x 3 meter dan tebal 15 cm.
Untuk dudukan struktur atap disiapkan, balok beton (ringbalk) dengan sistem vierendeel yang menghubungkan kolom-kolom struktur pada ketinggian 20 m dari atas lantai dasar (lantai 1). Ringbalk ini membentang 30 m tanpa kolom, sehingga bidang lantai tidak terpisah oleh sekat maupun kolom, dengan demikian dijamin bahwa jamaah tidak saling terpisah oleh sekat maupun kolom pada waktu sholat.
Kubah Masjid

Kubah Masjid


Rangka kubah dibuat dengan sistem space frame, menggunakan bahan besi baja dengan sistem chremona atau struktur segitiga yang disambung-sambung. Selanjutnya kubah dibentuk di atas rangka atap dengan bentangan utama berukuran 54 x 54 meter, tanpa ada tiang penyangga. Bobot kubah tersebut hampir mencapai 200 ton. Keunikan bentuk kubah ini ditunjang dengan bentuk kubah yang menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer memiliki tinggi sekitar 27 meter. Kubah ini menumpu pada atap piramida terpancung dalam 2 layer setinggi kurang lebih 11 meter.
Penutup struktur rangka atap dan kubah terdiri dari tiga lapis yaitu Atap Kedap Air (AKA), ESP sebagai cover atap terluar, dan penutup plafon. AKA ini adalah dalam bentuk segmen-segmen yang menumpu pada konstruksi space frame yang ada dibawahnya. Sedangkan ESP adalah Enamel Sheet Panel merupakan plat baja yang dicoating atau diwarnai, kemudian dipanaskan hingga 800 derajat Celcius, selanjutnya plat dipotong-potong dengan ukuran tertentu dan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan ukurannya yang pada akhirnya berfungsi sebagai cover penutup atap. ESP ini didesain khusus untuk atap Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dengan kemampuan tahan panas dan hujan serta tahan karat, diharapkan akan mampu berfungsi sampai 50 tahun lebih. Kemudian penutup rangka bawah yang berfungsi sebagai plafon ditutup dengan bahan kedap suara, sehingga akustik pada bangunan ini didesain dengan sangat memadai. Kesemuanya elemen penutup rangka atap tersebut telah teradopsi dari Masjid Raya Selangor (Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz) di Syah Alam, Malaysia.

Pintu Masjid

Pintu Masjid Al Akbar
Masjid ini memiliki 45 pintu dengan daun pintu (bukaan) ganda yang berarti dibutuhkan 90 daun pintu dengan ukuran masing-masing : lebar 1,5 m dan tinggi 4,5 m. Pintu terbuat dari kayu jati yang didatangkan khusus dari Perhutani dan dibuat oleh para pengrajin dari Surabaya. Kusen terbuat dari rangka besi dilapisi kayu yang dihubungkan ke engsel maupun slot yang telah diselaraskan dengan struktur dan estetika masjid. Karena berat daun pintu ini lebih dari 250 kg, maka engsel didesain dan dibuat secara khusus.
Untuk memenuhi kenyamanan, estetika serta keserasian keseluruhan bangunan masjid, maka marmer dari Lampung dipilih untuk pelapis dinding dan lantai ruang dalam masjid, sehingga dukungan dari lantai terasa sekali ruangan menjadi sejuk dan kusuk. Kaligrafi merupakan unsur penting dalam desain masjid ini, karena sentuhan kaligrafi inilah yang memberi sentuhan nuansa Islami. Bahan yang digunakan untuk kaligrafi tersebut terbuat dari kayu jati dengan finishing cat sistem ducco. Sedangkan perancangnya adalah seorang ahli kaligrafi nasional yaitu Bapak Faiz dari Bangil.

Mimbar Masjid


Mimbar Masjid Al Akbar Surabaya
Mimbar dibuat dengan ketinggian 3 meter untuk mendukung kemantapan khotbah. Agar tercipta suasana khas, mimbar diberi sentuhan etnis dengan hiasan ornamen Madura yang digarap para pengrajin dari Madura.

Menara Masjid

Menara Masjid Al Akbar Surabaya
Dalam rancangannya menara tadinya berjumlah 6 buah, namun karena pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknis maupun biaya, maka menara hanya dibuat satu. Untuk membangun menara masjid ini digunakan teknologi Slip Form dari Singapura yang memerlukan waktu sekitar 2 bulan dalam pengecorannya. Menara ini memiliki ketinggian 99 meter yang puncaknya dilengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter yang dapat memuat sekitar 30 orang dan pencapainnya dengan menggunakan lift untuk melihat pemandangan kota Surabaya.

Aula Masjid

Aula dibangun dengan konsep kesatuan antara estetika lingkungan dan fungsi plaza sebagai lapangan ibadah, untuk ibadah tertentu seperti sholat Ied dan lain-lain. Luas plaza kurang lebih 520 m2, dengan bahan lantai paving stone, yang didesain khusus untuk Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, motif desain dibuat sesuai dengan ornamen arsitektur masjid, garis motif dibuat sejajar dengan garis shaf di halaman masjid.
Elemen arsitektur MAS juga didesain sedemikian rupa, untuk mencapai keindahan, kemewahan serta keanggunan. Antara lain elemen hiasan kaca patri (steined glass). Hiasan kaca patri yang digunakan masjid ini dibuat dengan sistem triple glazed unit. Yaitu pelapisan panel kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered yang menggunakan bahan dan mesin-mesin buatan Amerika. Triple glazed unit ini selain menghemat biaya, juga sangat baik untuk keperluan peredam suara bising.

Cerita Menarik di Balik Pembangunan Masjid Al Akbar Surabaya


Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memiliki banyak keistimewaan, termasuk pada teknologi yang digunakannya. Foto: Muhamad Husni/ Liputan6.com



Liputan6.com, Jakarta Mengusung konsep masjid dalam arti luas, yaitu sebagai tempat edukasi dan pendidikan kebudayaan, Masjid Al Akbar Surabaya bukan hanya menjadi tempat berkumpulnya umat muslim, tapi juga menjadi simbol kemajuan teknologi warga Surabaya. Dibangun di atas lahan seluas 11,2 hektare dengan kapasitas 36 ribu jamaah, masjid ini ternyata dibangun dengan perhitungan teknologi yang sangat matang.

Di lihat dari bentuk kubah misalnya, membangun kubah dalam bentuk setengah telur dengan 1,5 layer dan memiliki tinggi sekitar 27 meter bukanlah perkara mudah. Apalagi kubah memiliki diameter berukuran 54 x 54 meter. Ketepatan perhitungan pembuatan kubah ini menghasilkan penampilan masjid yang khas, selain juga kokoh, dan nyaman.
 

Keunggulan lainnya dari
 Masjid Al Akbar Surabaya adalah corak ukiran dan kaligrafi. Sepintas coraknya memang mirip dengan masjid-masjid pada umumnya, namun masjid ini memiliki corak kaligrafi yang lebih banyak. Saat memasuki masjid, pengunjung akan disambut dengan 45 ukir kaligrafi di kayu jati. Kaligrafi yang rumit juga terpampang pada dinding-dinding masjid. Pada bagian muka masjid, juga terpampang kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar 1 meter.

Elemen penunjang keindahan yang lain adalah penggunaan kaca patri. Bahkan bukan hanya bernilai estetis, penggunaan kaca patri dengan sistem Triple Gazed Unit, yaitu pelapisan panel kaca patri dengan kaca tempered menggunakan bahan dan mesin buatan Amerika, menjadikan masjid ini hemat energi, selain juga berfungsi sebagai peredam suara bising.

Ada cerita menarik di balik sejarah pembangunan masjid yang dibangun pada 4 Agustus 1995 atas gagasan Walikota Surabaya saat itu, Soenarto Soemoprawiro. Panitia pembangunan proyek mendatangkan langsung marmer dari Lampung untuk keperluan pengadaan lantai. Selain murah dan berkualitas, marmer dari perbukitan lampung dianggap memiliki jumlah warna yang banyak yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan masjid



Tidak ada komentar:

Posting Komentar