Masjid Al-Akbar
Masjid Al Akbar Surabaya
|
|
Informasi Umum
|
|
Letak
|
|
Situs Web
|
|
Deskripsi Arsitektur
|
|
Jenis Arsitektur
|
Masjid
|
Tahun Selesai
|
2000
|
Spesifikasi
|
|
Kapasitas
|
59.000 Jamaah
|
4
|
|
Tinggi Kubah (Luar)
|
27 Meter
|
1
|
|
Tinggi Menara
|
99 Meter
|
Ide Pendirian
Pengertian
Mendasar Tentang Masjid Menurut Ajaran Islam Adalah “Tempat Sujud Umat Yang
Tidak Terikat Dengan Waktu Dan Ruang”. Maka Aspek Fungsional Lebih Menonjol
Ketimbang Sosok Bangunannya. Sabda Rasulullah Saw (Ketika Ditanya Tentang
Masjid Mana Yang Pertama Di Dunia Ini) : “Dimanapun Engkau Mendapatkan Waktu
Sholat, Tunaikanlah Sholatmu Sebab Disitu Juga Masjid.”
Sejak Zaman
Rasulullah Masjid Bukan Hanya Tempat Ibadah Tapi Juga Merupakan Pusat Kegiatan
Berdimensi Luas. Masjid Adalah Tempat Untuk Memakmurkan Umat Dalam Arti
Menigkatkan Kualitas Umat Serta Kesejahteraan Umat Lahir Dan Batin. Di Masjid
Orang Bermusyawarah, Mengurus Jenazah, Melaksanakan Manasik Haji,
Menyelenggarakan Wisata Religi Dan Bahkan Mengatur Strategi Perang. Maka Tidak
Mengherankan Bahwa Di Zaman Modern Ini Banyak Masjid Dilengkapi Dengan
Perpustakaan, Sarana Olah Raga, Fasilitas Penyelenggaraan Akad Nikah Dan
Sebagainya.
Propinsi Jawa
Timur Yang Berpenduduk Sekitar 35 Juta Jiwa Dan 90% Diantaranya Beragama Islam,
Memiliki Sekitar Kurang Lebih 6.000 Masjid Terdiri Dari Masjid Jami’, Masjid
Sekolah, Masjid Warga, Masjid Pesantren Dan Masjid Instansi Pemerintah Dan
Swasta. Angka Ini Belum Termasuk Sejumlah Musholla Dan Langgar Yang Tersebar Di
Seluruh Kotamadya Dan Kabupaten.
Walau Telah
Memiliki Cukup Banyak Masjid, Keinginan Masyarakat Surabaya Untuk Memiliki Masjid
Berkala Nasiona Baik Dalam Konsep Arsitektur, Skala Fisik Maupun Fungsi
Ibadahnya, Telah Terpendam Cukup Lama Sebelum Beranjak Ke Permukaan Untuk
Diwujudkan Menjadi Kenyataan.
Surabaya Ibukota
Jawa Timur Dan Kota Terbesar Nomor Dua Di Indonesia, Dengan Jumlah Penduduk
Lebih Dari 4 Juta Jiwa Memiliki Populasi Muslim Sekitar 90%. Tidaklah
Berlebihan Jika Dikatakan Disini Bahwa Perjuangan Rakyat Surabaya Di Tahun 1945
Adalah Perjuangan Umat Islam, Sebagai Tercermin Dalam Takbir “Allahu Akbar”
Yang Dipekikkan Para Pejuang Kemerdekaan Waktu Itu.
Tak Kalah
Dinamisnya, Perjuangan Rakyat Surabaya Untuk Menegakkan Syi’ar Islam Dan
Mendirikan Masjid, Terbukti Dengan Hadirnya 2000-An Masjid Yang Tersebar Di
Seluruh Pelosok Kota. Sejalan Dengan Perkembangan Agama Islam Di Surabaya,
Tuntutan Umat Akan Sarana Ibadah Pun Menigkat, Yang Bermuara Pada Munculnya
Gagasan-Gagasan Untuk Mendirikan Masjid Yang Lebih Besar Dalam Skala, Dimensi
Dan Kualitas.
Masjid Al-Akbar
Surabaya Adalah Wujud Sebuah Impian Yang Telah Lama Terpendam. Impian Umat
Islam Di Kota Ini Yang Jumlahnya Mendekati 5 Juta Jiwa, Sekaligus Menampung
Aspirasi 35 Juta Warga Jawa Timur Pada Umumnya. Didirikan Di Atas Tanah Seluas
11,2 Hektar. Masjid Al-Akbar Memiliki Luas Bangunan 28.509 M2 Dengan Kapasitas
36.000 Jamaah, Berlokasi Di Kawasan Pagesangan Surabaya Selatan, Tepatnya Di
Tepi Jalan Tol Surabaya-Malang.
Masjid Al-Akbar
Surabaya Diproyeksikan Untuk Mewujudkan Konsep Masjid Dalam Arti Luas, Sebagai
Islamic Center Dengan Peran Multidimensi Dengan Misi Religius, Kutural Dan
Edukatif Termasuk Wisata Religi, Membangun Dunia Islam Yang Rahmatan Al Amien.
Secara Lahiriahnya Masjid Al-Akbar Akan Menjadi Landmark Kota Surabaya, Dan
Secara Simbolik Memperkaya Peta Dunia Islam, Yang Tentunya Mengangkat Citra Kota
Ini Di Mancanegara.
Masjid Al Akbar
Dibangun Pada Tanggal 4 Agustus 1995 Atas Gagasan Mantan Walikota Surabaya
Soenarto Soemoprawiro. Sedang Peletakan Batu Pertama Oleh Wapres Try Sutrisno
Dan Diresmikan Presiden Kh Abdurrahman Wahid, 10 November 2000.
Sejak Peletakan
Batu Pertama, Proses Kehadiran Masjid Ini Mengalami Proses Pergulatan Panjang
Untuk Bisa Hadir Ditengah Masyarakat Metro Bernuansa Jawa Ini. Padahal, Dalam
Konsep Pembangunan Awalnya, Masjid Ini Ingin Dihadirkan Dalam Tempo Sesingkat
Mungkin. Bahkan, Untuk Menjawab Keinginan Percepatan Itu, Pelaksana Proyek
Berani Melakukan Pembangunan Dengan Sistem Fast Track. Yaitu Sebuah Sistem
Dimana Perencana Diselesaikan Bersamaan Dengan Pelaksanaan Di Lapangan.
Tapi, Sekali Lagi,
Itulah Kemampuan Kita Sebagai Manusia. Keinginan Seperti Apapun, Kalau Memang
Harus Melalui Proses Panjang, Maka Proses Itu Tak Bisa Dihilangkan. Pun
Demikian Nampaknya Dengan Proses Kehadiran Masjid Al-Akbar Surabaya.
Perencanaan Itu, Percepatan Itu, Strategi Itu, Keinginan Itu, Semua Harus
Tunduk Pada Perjalanan Yang Telah Ditentukan.
Kubah
Salah Satu Daya
Tarik Masjid Al-Akbar Surabaya, Adalah Keberadaan Kubah Masjid Yang Nampak
Berbeda Dari Bentuk Dan Warna Kubah Masjid Umum Yang Ada Di Indonesia.
Perbedaan Warna Dan Sistem Rancangan Kubah Itu Dikarenakan Memang Dalam Proses
Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya Dipergunakan Sebuah Teknologi Baru Yang
Jarang Dipergunakan Dalam Proses Pembangunan Masjid Di Indonesia.
Sebagai Langkah
Awal Pembangunan Kubah, Panitia Pelaksana Pembangunan Menjalin Kerjasama Dengan
Pt. Binatama Akrindo Yang Memiliki Spesialisasi Produk Tridome Space Structure
Sebagai Suatu Struktur Atap Untuk Kubah Utama, Dengan Bentuk Yang Sangat Unik.
Keunikan Bentuk
Kubah Ini Ditunjang Dengan Bentuk Kubah Yang Hampir Menyerupai Setengah Telur
Dengan 1,5 Layer Memiliki Tinggi Sekitar 27 Meter. Bentuk Ini Menumpu Pada
Bentuk Piramida Terpancung Dalam 2 Layer Setinggi Kurang Lebih 11 Meter Dengan
Bentang Tumpuan Atau Diameter 54 M X 54 M.
Pertemuan Antara
Bentuk Lengkung Dan Bidang Datar Ini Menyebabkan Tingkat Kesulitan Yang Lebih
Rumit Antara Lain Karena Kemungkinan Penutunan Struktur Yang Lebih Besar.
Walaupun Demikian, Persoalan Itu Bisa Diatasi Karena Ditanganni Oleh Tim
Profesional Yang Disertai Dengan Program-Program Cad/Cae/Cam Dan Fabric Yang
Menghasilkan Analisa Struktur Dan Hasil Produksi Dengan Ketelitian Dan
Ketepatan Yang Dapat Dipertanggungjawabkan.
Ketepatan
Perhitungan Dimensi-Dimensi Simpul Dari Bola Baja Padat Dalam Penyebaran
Gaya-Gaya Batangnya Menunjang Penampilan Yang Khas Dan Memberikan Hasil Yang
Sangat Indah.
Ketepatan Waktu
Untuk Merangkai Dan Memasang Komponen-Komponen Struktur Di Lapangan
Dimungkinkan Oleh Adanya Disiplin Kerja Dan Pengalaman Dari Tim Pelaksana Di
Lapangan. Pelaksanaan Ini Ditunjang Oleh Peralatan-Peralatan Canggih,
Menara-Menara Bantu Khusus Dan Dengan Bantuan Mesin-Mesin Khusus Serta Tower
Crane.
Dari Keseluruhan
Sistem Kerja Itu, Akhirnya Didapat Sebuah Hasil Kerja Yang Sangat Kokoh, Unik
Dan Indah. Sebuah Space Frame Yang Anggun, Yang Bisa Membuat Bangunan Masjid
Al-Akbar Surabaya Nampak Teduh, Luas Dan Nyaman. Sebuah Teknologi Yang Menjawab
Keinginan Banyak Kalangan, Agar Masjid Bisa Tampil Utuh, Tidak Terlalu Diganggu
Tiang-Tiang Yang Seringkali Merusak Pemandangan.
Setelah Persoalan
Penyangga Bangunan Kubah Telah Terjawab, Muncul Kemudian Sebuah Pertanyaan
Tentang Teknologi Apa Yang Akan Dipergunakan Sebagai Penutup Bangunan Kubah
Yang Besar Dan Agung.
Dari Berbagai
Diskusi Dan Pencarian Literatur, Ditemukanlah Sebuah Produk Yang Sempat
Dipergunakan Oleh Beberapa Masjid Raya Seperti Masjid Raya Selangor Di Syah
Alam. Secara Spesifik, Produk Yang Dipergunakan Itu Ialah Berupa Suatu Sistem
Penutup Atap Yang Terdiri Dari Dua Lapisan Penutup Atap. Yang Pertama Adalah
Suaru Atap Kedap Air (Aka) Dalam Bentuk Segmen-Segmen Yang Menumpu Pada
Konstruksi Space Frame Yang Ada Dibawahnya. Sedangkan Lapisan Kedua Adalah
Berupa Panel Dari Bahan Baja Yang Bersifat Sangat Kuat Dan Tahan Lama Yang
Disebut Dengan Enamel Steel Panel (Esp).
Setelah Kebutuhan
Penutup Kubah Terjawab, Maka Sebagai Produk Yang Tergolong Baru Dilakukanlah
Kemudian Suatu Proses Desain Dan Perencanaan Yang Matang, Pra Produksi,
Produksi Secara Utuh Serta Penentuan Metode Pemasangan Yang Tepat. Semua Itu
Harus Terencana Secara Baik Sejak Awal Hingga Akhir. Pekerjaan Lain Yang
Dibutuhkan Untuk Melengkapi Pekerjaan Kubah Ini Ialah Dengan Memasang Plafon
Dibawah Struktur Baja Space Frame Untuk Menambah Kualitas Peredaman Suara Serta
Memberi Nilai Tambah Pada Segi Estetis Atau Keindahan.
Untuk Proses
Pengerjaan Penutup Kubah Ini, Panitia Pelaksana Mempercayakan Pengerjaaannya
Kepada Pt. Tridome Indonesia Engineering, Yang Bekerja Sama Dengan Pt. Sangasri
Candraditya Sebagai Pemasuk Enamel Steel Panel (Esp). Sedangkan Bahan-Bahan
Yang Lain Seperti Profil Baja, Plat Tekuk, Bahan-Bahan Chemical Seperti Resin,
Gel-Coat, Polyuretahane, Mat, Woven Roofing, Epoxy, Dan Pigmen Warna, Yang
Kebanyakan Merupakan Bahan-Bahan Import Diperoleh Dari Berbagai Pemasok Wilayah
Lokal Serta Pabrikan Langsung.
Ukiran Dan Kaligrafi
Salah Satu
Keunggulan Corak Masjid Al-Akbar Surabaya, Yang Hampir Memiliki Kesamaan Dengan
Corak Masjid Lain Di Indonesia, Ialah Menonjolnya Corak Ukiran Dan Kaligrafi
Yang Menghiasi Berbagai Elemen Di Masjid Al-Akbar Surabaya. Hanya Saja, Mungkin
Yang Agak Berbeda Adalah Dari Segi Jumlah. Karena Memang Dalam Pembangunan
Masjid Al-Akbar Surabaya, Banyak Sekali Dimunculkan Ornamen Ukir Dan Kaligrafi
Sebagai Pelengkap Struktur Utama Masjid.
Secara Umum,
Kondisi Ini Hampir Sama Dengan Bentuk Ornamen Interior Masjid Jaman Dahulu.
Dimana Bentuk Ukiran Dan Kaligrafi Banyak Sekali Menjadi Penghias Masjid-Masjid
Besar Di Tanah Air. Beberapa Bagian Yang Umumnya Dihiasi Dengan Ukiran Dan
Kaligrafi Adalah Pintu, Hiasan Dinding Di Atas Yang Sering Di Ukir Dengan
Kaligrafi, Podium, Dan Beberapa Elemen Yang Sering Kali Menghiasi Masjid-Masjid
Tempo Dulu.
Di Masjid Al-Akbar
Surabaya Sendiri, Ada Beragam Bentuk Ukiran Dan Kaligrafi Yang Dengan Mudah
Bisa Disaksikan. Begitu Hendak Memasuki Masjid Saja, Pengunjung Telah Disambut
Oleh 45 Pintu Ukir Dari Kayu Jati. Di Serambi Ada Pula Bedug Besar Yang
Memiliko Ciri Khas Karena Diukir Khusus. Begitu Pula Dengan Kentongan Yang Juga
Diletakkan Di Serambi Depan Masjid.
Begitu Memasuki
Masjid, Pengunjung Akan Disuguhi Oleh Ornamen Ukir Dan Kaligrafi Yang Sangat
Dominan Menguasai Dinding-Dinding Masjid. Di Mihrab, Di Relung Imam, Dan Di
Dinding-Dinding Utama, Di Tempat-Tempat Rak Al-Qur’an Yang Tersebar Di Seluruh
Penjuru Masjid, Ukiran-Ukiran Bernuansa Khas Indonesia Menghiasi Dengan Cantik
Dan Anggun. Pun Di Ornamen Atas Yang Penuh Dengan Kaligrafi Al-Qur’an Sepanjang
180 Meter Dengan Lebar 1 Meter. Semua Elemen Ukir Dan Kaligrafi Itu Menambah
Keagungan Dan Keteduhan Masjid Al-Akbar Surabaya.
Listrik Dan Elemen Arsitektur
Keindahan Masjid,
Adalah Salah Satu Sentuhan Yang Menjadi Perhatian Penting Dalam Proses
Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya. Karena Itu, Pemilihan Produk Pendukung
Masjid Menjadi Perhatian Yang Tak Kalah Penting Dibanding Dengan Proses
Pengadaan Atau Pembangunan Dalam Bidang Yang Lain. Dukungan Keindahan Dalam Hal
Penerangan Masjid Al-Akbar Surabaya, Dipenuhi Panitia Pembangunan Masjid
Bekerjasama Dengan Pt. Philips Ralin Electronics. Perusahaan Ini, Dengan
Membawa Bendera Besar Philips Menata Seluruh Kebutuhan Penerangan, Dari
Kebutuhan Penerangan Dalam Gedung, Halaman, Taman, Hingga Lampu Yang Menerangi
Kubah Dan Menara.
Karena Kelengkapan
Dan Kemutakhiran Teknologi Yang Dipergunakan Dalam Hal Penerangan Itulah, Maka
Sebenarnya Yang Menjadi Salah Satu Titik Keindahan Masjid Al-Akbar Surabaya,
Adalah Ketika Malam Hari Jika Seluruh Tata Lampu Yang Dimiliki Dinyalakan
Secara Menyeluruh. Hal Ini Karena Penerangan Masjid Al-Akbar Surabaya, Secara
Teknis Memang Telah Ditata Untuk Bisa Menjadi Pemandangan Yang Indah Dan
Menyejukkan Ketika Malam Hari.
Elemen Penunjang
Keindahan Yang Lain, Adalah Adanya Berbagai Elemen Interior Seperti Hiasan Kaca
Patri, Yang Telah Lama Tidak Dipergunakan Oleh Masyarakat Secara Umum. Padahal,
Kaca Ukir Seni Ini Menjadi Suatu Kekuatan Dan Keindahan Tersendiri Di Bidang
Eksterior Dan Interior.
Hiasan Kaca Patri
Yang Dipergunakan Untuk Elemen Penunjang Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya,
Dibuat Dengan Sistem Triple Glazed Unit. Yaitu Pelapisan Panel Kaca Patri Atau
Panel Bevel Dengan Kaca Tempered Dengan Menggunakan Bahan Dan Mesin-Mesin
Buatan Amerika. Triple Glazed Unit Ini Selain Bermanfaat Menghemat Energi, Juga
Sangat Baik Untuk Keperluan Peredam Suara Bising.
Pada Jaman Dahulu,
Dalam Pembangunan Masjid-Masjid Kuno, Hiasan Sejenis Ini Memang Telah
Dipergunakan. Hanya Saja, Mungkin Dari Segi Teknologi Dan Kualitas Jauh Dibawah
Dari Kualitas Produk Saat Ini. Hanya Saja, Dari Segi Corak, Motif Dan
Keindahan, Kadang Memiliki Kekuatan Yang Sama. Bahkan Bisa Jadi, Kualitas
Produk Jaman Dahulu Lebih Bagus Dari Produk Jaman Sekarang.
Pewarnaan
Untuk Mengakhiri
Proses Pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, Kontraktor Bersama Panitia
Menghadirkan Sentuhan Terakhir Dengan Melakukan Pengecatan Dan Finishing
Bekerjasama Dengan Pt. Suryadhipa Chemicont.
Dalam Menjalankan
Proses Finishing Ini, Dipergunakan Sentuhan Warna Elegan Yang Bisa Memberikan
Aroma Kesejukan Bagi Masjid Al-Akbar Surabaya. Semua Titik Diberi Warna Yang
Serasi, Dengan Dominasi Warna Cerah. Hasilnya, Dari Segala Sudut, Masjid
Al-Akbar Surabaya Nampak Anggun, Tenang Dan Nyaman. Sebuah Kondisi Yang
Dibutuhkan Untuk Menemukan Titik Konsentrasi Ketika Menghadap Ke Illahi Robbi.
Warna-Warna Cerah Yang Anggun Ini, Secara Umum Sama Dengan Kondisi Pewarnaan Pada Masjid-Masjid Jaman Dahulu. Kalu Toh Ada Perbedaan, Mungkin Hanya Sekedar Pada Tataran Selera Dan Kemajuan Teknologi.
Warna-Warna Cerah Yang Anggun Ini, Secara Umum Sama Dengan Kondisi Pewarnaan Pada Masjid-Masjid Jaman Dahulu. Kalu Toh Ada Perbedaan, Mungkin Hanya Sekedar Pada Tataran Selera Dan Kemajuan Teknologi.
Tapi Yang Jelas,
Walaupun Perbedaan Yang Ada Hanya Beberapa, Namun Dengan Sentuhan Teknologi
Mutakhir Dan Dengan Penggarapan Finishing Yang Sempurnanya, Masjid Al-Akbar
Surabaya Nampak Lebih Agung, Tenang Dan Membuat Orang Betah Untuk Tinggal
Berlama-Lama Menjalankan Aktifitas Perjalanan Rohani Didalamnya.
Lantai
Lantai Sebagai
Salah Media Yang Berhubungan Langsung Dengan Jamaah Yang Sholat Di Masjid
Al-Akbar Surabaya, Perlu Dikondisikan Untuk Bisa Memiliki Kualitas Yang Bagus
Dan Bisa Bertahan Lama. Karena Itu, Pemilihan Bahan Untuk Lantai, Baik Dari
Segi Warna, Kualitas Dan Harga, Perlu Dilakukan Dengan Cermat Dan Matang.
Dan Karenanya, Mungkin
Tidak Banyak Oerang Yang Mengira, Bahwa Untuk Memenuhi Pengadaan Lantai Masjid
Al-Akbar Surabaya, Panitia Pembangunan Proyek Masjid Harus Mendatangakan
Langsung Marmer Dengan Kualitas Pilihan Dari Perbukitan Di Propinsi Lampung.
Memang Ada
Beberapa Alasan Mengapa Dipilih Marmer Yang Berasal Dari Lampung, Yang Notabene
Lokasi Pengambilannya Lebih Jauh Dan Mungkin Membutuhkan Biaya Tranportasi Yang
Lebih Mahal. Dan Menentukan Itu, Panitia Pembangunan Menyempatkan Diri Meninjau
Langsung Ke Pusat Penggalian Dan Pengolahan Marmer Di Lampung Sana. Dari
Serangkaian Kajian Yang Dalam, Akhirnya Tim Pembangunan Memutuskan Menggunakan
Marmer Lampung Karena Ternyata Kualitas Lebih Bagus Dan Harga Sangat Murah.
Kalau Di Total, Seluruh Pengeluaran Yang Dibutuhkan Untuk Mendatangkan Marmer
Lampung Tersebut Jauh Lebih Rendah Dibanding Dengan Jika Kita Mengambil Produk
Lokal Yang Memiliki Kualitas Setara.
Selain Faktor Harga Dan Kualitas,
Sentuhan Pemilihan Warna Marmer Juga Menjadi Salah Satu Landasan Mengapa
Memilih Marmer Lampung. Marmer Dari Perbukitan Lampung Memiliki Jumlah Yang
Relatih Banyak Untuk Bisa Memenuhi Selera Warna Sesuai Kebutuhan Untuk
Membangun Masjid Al-Akbar Surabaya. Karena Itu, Dengan Memilih Marmer Yang
Memiliki Lokasi Asal Dari Pertambangan Di Lampung, Maka Panitia Pembangungan
Bisa Leluasa Menentukan Titik-Titik Warna Sesuai Dengan Kebutuhan. Dan
Keinginan Untuk Bisa Menghadirkan Warna-Warna Yang Sejuk, Damai, Tenang Dan
Nyaman Di Masjid Al-Akbar Surabaya Bisa Dengan Mudah Direalisasikan.
Masjid Al-Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al
Akbar (atau biasa disebut Masjid Agung Surabaya) ialah masjid terbesar kedua di Indonesia yang berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Posisi masjid ini berada di
samping Jalan Tol Surabaya-Porong. Ciri yang mudah dilihat adalah
kubahnya yang besar didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Serta
memiliki satu menara yang tingginya 99 meter.
Masjid Nasional
Al-Akbar Surabaya dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro.
Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil
Presiden RI Try Sutrisno. Namun karena krisis moneter pembangunannya dihentikan sementara
waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10
November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.
Secara fisik, luas
bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi, dengan
rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Bentuk atap MAS terdiri dari 1
kubah besar yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara.
Keunikan bentuk kubah MAS ini terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai
setengah telur dengan 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk
menutup kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa
masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia). Ciri lain dari masjid raksasa ini
adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya
adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.
Arsitektur
Ruang utama Masjid Al-Akbar yang luas
dengan atap tanpa penopang pilar sama sekali
Mihrab Masjid Al-Akbar Surabaya
Konstruksi
Rancang bangun
arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya bersama konsultan ahli yang telah berpengalaman membangun
masjid-masjid besar di Indonesia. Mengingat posisi lahan yang labil dengan
tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system
pondasi dalam atau pakubumi. Tidak kurang dari 2000 tiang pancang bagi pondasi
masjid ini.
Lantai dirancang
dengan ketinggian 3 meter dari permukaan jalan sekitar lokasi. Namun dalam
pelaksanaan selanjutnya mengalami perubahan, ruang urugan dijadikan basement,
lantai di atas basement (lantai 1) disangga dengan tiang-tiang (sistem flooting
floor). Pengerjaan lantai dibuat dengan sistem pengecoran ditempat dan beton
precast, terdiri dari plat lantai empat persegi panjang berukuran 3 x 3 meter
dan tebal 15 cm.
Untuk dudukan
struktur atap disiapkan, balok beton (ringbalk) dengan sistem vierendeel yang
menghubungkan kolom-kolom struktur pada ketinggian 20 m dari atas lantai dasar
(lantai 1). Ringbalk ini membentang 30 m tanpa kolom, sehingga bidang lantai tidak
terpisah oleh sekat maupun kolom, dengan demikian dijamin bahwa jamaah tidak
saling terpisah oleh sekat maupun kolom pada waktu sholat.
Kubah Masjid
Kubah Masjid
Rangka kubah
dibuat dengan sistem space frame, menggunakan bahan besi baja dengan sistem
chremona atau struktur segitiga yang disambung-sambung. Selanjutnya kubah
dibentuk di atas rangka atap dengan bentangan utama berukuran 54 x 54 meter,
tanpa ada tiang penyangga. Bobot kubah tersebut hampir mencapai 200 ton.
Keunikan bentuk kubah ini ditunjang dengan bentuk kubah yang menyerupai
setengah telur dengan 1,5 layer memiliki tinggi sekitar 27 meter. Kubah ini
menumpu pada atap piramida terpancung dalam 2 layer setinggi kurang lebih 11
meter.
Penutup struktur
rangka atap dan kubah terdiri dari tiga lapis yaitu Atap Kedap Air (AKA), ESP
sebagai cover atap terluar, dan penutup plafon. AKA ini adalah dalam bentuk
segmen-segmen yang menumpu pada konstruksi space frame yang ada dibawahnya.
Sedangkan ESP adalah Enamel Sheet Panel merupakan plat baja yang dicoating atau
diwarnai, kemudian dipanaskan hingga 800 derajat Celcius, selanjutnya plat
dipotong-potong dengan ukuran tertentu dan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
ukurannya yang pada akhirnya berfungsi sebagai cover penutup atap. ESP ini
didesain khusus untuk atap Masjid Nasional Al Akbar Surabaya dengan kemampuan
tahan panas dan hujan serta tahan karat, diharapkan akan mampu berfungsi sampai
50 tahun lebih. Kemudian penutup rangka bawah yang berfungsi sebagai plafon
ditutup dengan bahan kedap suara, sehingga akustik pada bangunan ini didesain
dengan sangat memadai. Kesemuanya elemen penutup rangka atap tersebut telah
teradopsi dari Masjid Raya Selangor (Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz) di Syah Alam, Malaysia.
Pintu Masjid
Pintu Masjid Al Akbar
Masjid ini
memiliki 45 pintu dengan daun pintu (bukaan) ganda yang berarti dibutuhkan 90
daun pintu dengan ukuran masing-masing : lebar 1,5 m dan tinggi 4,5 m.
Pintu terbuat dari kayu jati yang didatangkan khusus dari Perhutani dan dibuat
oleh para pengrajin dari Surabaya. Kusen terbuat dari rangka besi dilapisi kayu
yang dihubungkan ke engsel maupun slot yang telah diselaraskan dengan struktur
dan estetika masjid. Karena berat daun pintu ini lebih dari 250 kg, maka engsel
didesain dan dibuat secara khusus.
Untuk memenuhi
kenyamanan, estetika serta keserasian keseluruhan bangunan masjid, maka marmer
dari Lampung dipilih untuk pelapis dinding dan lantai ruang dalam masjid,
sehingga dukungan dari lantai terasa sekali ruangan menjadi sejuk dan kusuk.
Kaligrafi merupakan unsur penting dalam desain masjid ini, karena sentuhan
kaligrafi inilah yang memberi sentuhan nuansa Islami. Bahan yang digunakan
untuk kaligrafi tersebut terbuat dari kayu jati dengan finishing cat sistem
ducco. Sedangkan perancangnya adalah seorang ahli kaligrafi nasional yaitu
Bapak Faiz dari Bangil.
Mimbar Masjid
Mimbar Masjid Al Akbar Surabaya
Mimbar dibuat
dengan ketinggian 3 meter untuk mendukung kemantapan khotbah. Agar tercipta
suasana khas, mimbar diberi sentuhan etnis dengan hiasan ornamen Madura yang
digarap para pengrajin dari Madura.
Menara Masjid
Menara Masjid Al Akbar Surabaya
Dalam rancangannya
menara tadinya berjumlah 6 buah, namun karena pertimbangan-pertimbangan yang
bersifat teknis maupun biaya, maka menara hanya dibuat satu. Untuk membangun
menara masjid ini digunakan teknologi Slip Form dari Singapura yang memerlukan
waktu sekitar 2 bulan dalam pengecorannya. Menara ini memiliki ketinggian 99
meter yang puncaknya dilengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter yang
dapat memuat sekitar 30 orang dan pencapainnya dengan menggunakan lift untuk
melihat pemandangan kota Surabaya.
Aula Masjid
Aula dibangun
dengan konsep kesatuan antara estetika lingkungan dan fungsi plaza sebagai
lapangan ibadah, untuk ibadah tertentu seperti sholat Ied dan lain-lain. Luas
plaza kurang lebih 520 m2, dengan bahan lantai paving stone, yang didesain
khusus untuk Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, motif desain dibuat sesuai
dengan ornamen arsitektur masjid, garis motif dibuat sejajar dengan garis shaf
di halaman masjid.
Elemen arsitektur
MAS juga didesain sedemikian rupa, untuk mencapai keindahan, kemewahan serta
keanggunan. Antara lain elemen hiasan kaca patri (steined glass). Hiasan kaca
patri yang digunakan masjid ini dibuat dengan sistem triple glazed unit. Yaitu
pelapisan panel kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered yang
menggunakan bahan dan mesin-mesin buatan Amerika. Triple glazed unit ini selain
menghemat biaya, juga sangat baik untuk keperluan peredam suara bising.
Cerita Menarik di Balik Pembangunan Masjid Al Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya memiliki banyak keistimewaan, termasuk
pada teknologi yang digunakannya. Foto: Muhamad Husni/ Liputan6.com
Liputan6.com, Jakarta Mengusung konsep masjid dalam arti luas, yaitu sebagai tempat edukasi dan pendidikan kebudayaan, Masjid Al Akbar Surabaya bukan hanya menjadi tempat berkumpulnya umat muslim, tapi juga menjadi simbol kemajuan teknologi warga Surabaya. Dibangun di atas lahan seluas 11,2 hektare dengan kapasitas 36 ribu jamaah, masjid ini ternyata dibangun dengan perhitungan teknologi yang sangat matang.
Di lihat dari bentuk kubah misalnya, membangun kubah dalam bentuk setengah telur dengan 1,5 layer dan memiliki tinggi sekitar 27 meter bukanlah perkara mudah. Apalagi kubah memiliki diameter berukuran 54 x 54 meter. Ketepatan perhitungan pembuatan kubah ini menghasilkan penampilan masjid yang khas, selain juga kokoh, dan nyaman.
Keunggulan lainnya dari Masjid Al Akbar Surabaya adalah corak ukiran dan kaligrafi. Sepintas coraknya memang mirip dengan masjid-masjid pada umumnya, namun masjid ini memiliki corak kaligrafi yang lebih banyak. Saat memasuki masjid, pengunjung akan disambut dengan 45 ukir kaligrafi di kayu jati. Kaligrafi yang rumit juga terpampang pada dinding-dinding masjid. Pada bagian muka masjid, juga terpampang kaligrafi sepanjang 180 meter dengan lebar 1 meter.
Elemen penunjang keindahan yang lain adalah penggunaan kaca patri. Bahkan bukan hanya bernilai estetis, penggunaan kaca patri dengan sistem Triple Gazed Unit, yaitu pelapisan panel kaca patri dengan kaca tempered menggunakan bahan dan mesin buatan Amerika, menjadikan masjid ini hemat energi, selain juga berfungsi sebagai peredam suara bising.
Ada cerita menarik di balik sejarah pembangunan masjid yang dibangun pada 4 Agustus 1995 atas gagasan Walikota Surabaya saat itu, Soenarto Soemoprawiro. Panitia pembangunan proyek mendatangkan langsung marmer dari Lampung untuk keperluan pengadaan lantai. Selain murah dan berkualitas, marmer dari perbukitan lampung dianggap memiliki jumlah warna yang banyak yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar